Hello World!

Alkisah, pada bulan Juli tahun 2007 hiduplan seorang pemuda yang mencoba menulis di blogspot. Dan.. keinginannya mengotori dunia perbloggeran hanya bertahan 1 bulan.

Satu tahun berlalu.. 19 Maret 2008 ia mengenal sebuah situs yang bernama wordpress . Ia pun iseng membuat akun di situ. Iya! Cuman iseng ngebuat akun, tanpa keinginan untuk menulis sedikit pun.

Tak terasa, waktu berlalu demikian cepatnya. Kalender pun telah berganti tiga kali. 25 Februari 2011, pemuda itu berkesempatan ‘nyicipin’ dunia kerja. Dengan pikiran sehari-hari bakal ngehabisin waktu di depan komputer, ia pun kembali membuka akunnya (yang telah bulukan) dan menulis begini:

yuph! Berhubung sekarang setiap hari dari pukul 08.00 -17.00 bakal di depan komputer terus, maka saya putuskan β€œah, kenapa tidak nulis2 di wordpress aja?”

Dan… Bak film yang endingnya mudah ditebak, efek De Javu itu pun kembali terulang. Tak terasa 1 tahun berlalu tanpa ada penambahan postingan satu pun di wordpressnya.*hening*

22 Mei 2012, sebuah email datang dari 000webhost.com. Email geje tersebut mengajak sang pemuda bergabung di idhostinger – sebuah layanan web hosting gratisan. Tanpa berpikir panjang (karena memang pemuda itu tak pernah bisa berpikir) ia pun langsung join ke sana. Ga sampe disitu. Udah punya hosting, masak ga sekalian punya domain? Dan ia pun teringat xylonΒ yang pernah berkata kalo domain .web.id harganya tak lebih dari 25ribu! Ga pake lama, domain havit.web.id dengan sukses diakui menjadi miliknya.

Ada hosting, domain pun beli, tapi pemuda tersebut masih bingung, “ini web mau ditulisin apaan??” Akhirnya buntu ga tau mau berbuat apa, web havit.web.id dengan sukses cuman berisi berisi gambar bertuliskan ‘This page is under contraction’. *krik..krik..*

Web bisa dikatakan mati, namun email yang punya alamat surat@havit.web.id nyawanya tertolong berkat bantuan rekan sekantornya. Dengan mengintegrasikan ke Google Apps, email itu pun jadi andalannya untuk kegiatan pekerjaan sehari-hari.

Hari berganti, minggu berlalu. Menginjak bulan ke-9, seorang perempuan (yang pernah mencemoohnya karena homepage havit.web.id belum juga berganti), ngadain event Give Away: The Reviving Moment. Termakan bujuk rayuan mautnya, pemuda itu pun mengiyakan saja ketika diminta bantuannya untuk menyeleksi 15 dari 35 tulisan inspiratif yang dikirim peserta.

Event kelar. Semangat pemuda untuk menulis pun kembali bangkit karenanya. Berbekal niat (yang sama seperti setahun lalu) pemuda itu pun kembali membenahi website-nya. Lagi-lagi atas bantuan coolza, ia pun jadi tahu apa itu subdomain. Yuph! Seperti yang tertera pada address bar browser untuk mengakses tulisan ini, pemuda ini pun akhirnya punya tempat buat mencurahkan keinginannya menulis: http://blog.havit.web.id

Begitulah alkisahnya bagaimana blog ini terbentuk. Well! Kita nantikan saja sama-sama (kalo mau loh yaa..) apakah blog ini juga akan mati suri seperti pendahulu-pendahulunya. Hahaa..

haru (alter ego penulis) berkata, “Tulisan yang panjang ya buat sekedar Hello World! Lebay pula”. πŸ˜€

salam dunia (komputer)
(sumber gambar: skrinsut aplikasi skripsi penulis)

5 Comments

Leave a Comment

Capcay *